Melihat Tren Pendidikan Indonesia di Masa Depan

Pahamifren, seiring perkembangannya, pendidikan di Indonesia telah melewati berbagai metode dan konsep yang rumit. Jika diamati, Perkembangan pendidikan di Indonesia bahkan tak kalah dari negara-negara maju.
Apalagi di era digital seperti sekarang, kemunculan platform belajar online, atau industri startup pendidikan juga sangat berpengaruh pada metode belajar di Indonesia saat ini.
Nah, kali ini, Mipi mau mengajak kamu untuk mengulas tentang perkembangan pendidikan di Indonesia. Sejauh mana prestasi pendidikan kita? Apa saja prediksi tren pendidikan yang bakal berkembang di Indonesia? Yuk kita bahas lebih lanjut di artikel ini.
Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Mengulas tentang pendidikan di Indonesia, tentu tak lengkap tanpa membahas metode pembelajaran dari masa ke masa. Terutama untuk urusan kurikulum pendidikan yang diaplikasikan pada siswa SD, SMP hingga materi pelajaran SMA di Indonesia.
Kurikulum pendidikan di Indonesia pertama kali dirancang pada tahun 1947. Saat itu, kurikulum pertama di Indonesia dinamai sebagai Rencana Pelajaran. Seiring berjalannya waktu, Rencana Pelajaran pun dikembangkan menjadi Rencana Pelajaran Terurai pada tahun 1952, yang dilanjutkan menjadi Rencana Pendidikan 1964.
Istilah kurikulum sendiri baru digunakan pada tahun 1968 ke atas. Sejak istilah itu digunakan, Indonesia selalu mengembangkan kurikulum terbaru, seperti pada Kurikulum 1975, 1984 dan 1994.
Khusus pada tahun 2004, kurikulum pendidikan disempurnakan menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sebagai penyempurnaan KBK, pada tahun 2006/2007 diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlanjut pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 (Revisi). Buat kamu yang penasaran, Mipi akan menjelaskan tiga kurikulum terakhir sebagai berikut:
KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Berbeda dari kurikulum sebelumnya, KBK atau Kurikulum 2004 tidak lagi menggunakan sistem Catur Wulan (Cawu) sebagai periode ajaran yang diberlakukan setiap empat bulan sekali.
KBK mengusung sistem Semester, yaitu periode ajaran yang diberlakukan selama enam bulan. Sistem ini menetapkan ujian sekolah sebanyak dua kali dalam setahun, sama seperti sistem yang diterapkan pada universitas.
Karena berbasis kompetensi, Kurikulum 2004 menuntut siswa lebih aktif dalam mengembangkan keterampilan, termasuk penerapan IPTek. Sayangnya, di tahun itu, fasilitas teknologi di Indonesia tidak sebagus sekarang. Penggunaan internet belum semasif sekarang, dan banyak siswa atau guru yang gaptek alias gagap teknologi.
Jika diamati, KBK berorientasi pada hasil belajar yang lebih beragam. Kegiatan belajarnya pun, menggunakan pendekatan dan metode bervariasi. Jadi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi bisa dari berbagai literatur dan pengetahuan baru.
Kurikulum 2006 (KTSP)
Pada tahun 2006, KBK disempurnakan menjadi KTSP. Perbedaan yang paling terlihat antara KBK dan KTSP terletak pada kewenangan penyusunannya.
KTSP bertujuan agar guru, selaku tenaga pengajar mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, KTSP menuntut guru merancang silabus dan penilaian berdasarkan kondisi sekolah dan kompetensi para siswa.
Kurikulum 2013 dan 2013 (revisi)
Sebagai pengganti KTSP, Kurikulum 2013 disempurnakan melalui tiga aspek penilain, Pahamifren. Tiga aspek penilaian itu meliputi pengetahuan, keterampilan hingga sikap dan perilaku siswa. Ada beberapa materi pelajaran yang dirampingkan dan ditambahkan pada Kurikulum 2013, seperti Bahasa Indonesia, IPS, PKn dan Matematika.
Fakta Pendidikan di Indonesia
Nah, itulah perkembangan pendidikan di Indonesia yang terjadi sejak era Kemerdekaan RI hingga sekarang. Berikut ini merupakan fakta tentang pendidikan di Indonesia yang perlu kamu ketahui, antara lain:
Indonesia Pernah Menjadi Kiblat Pendidikan Malaysia
Walaupun sering mengalami perselisihan dengan Negeri Jiran Malaysia, ternyata pada tahun 1960-1970 an, Indonesia pernah mengirimkan tenaga pengajar ke Malaysia lho, Pahamifren.
Di era itu, kondisi pendidikan di negeri kita tercinta ini memang lebih baik dari negara tetangga. Saat itu Malaysia belum memiliki banyak tenaga pengajar yang berkualitas. Sehingga mereka memerlukan guru-guru terbaik dari Indonesia.
11 Kali Ganti Kurikulum
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Indonesia sempat melakukan gonta-ganti kurikulum sejak tahun 1947. Data dari Kemendikbud mencatat, ada 11 kurikulum yang pernah dipakai pada perkembangan pendidikan di Indonesia. Beberapa di antara kamu mungkin belum pernah merasakan sistem Catur Wulan (Cawu) kan? Cobalah bertanya kepada kakak atau orangtua di rumah, bagaimana sistem pendidikan yang pernah mereka rasakan.
Angka Putus Sekolah Masih Tinggi
Fakta yang satu ini memang agak menyedihkan ya, Pahamifren. Data dari Kemendikbud menyebutkan bahwa di Indonesia masih memiliki siswa yang putus sekolah mencapai 4,3 juta siswa. Ironisnya, siswa putus sekolah itu lebih banyak berasal dari sekolah negeri sebanyak 63,43%.
Penggunaan Internet di Kalangan Pelajar
Kalau ini sih nggak bisa dipungkiri lagi kan? Biasanya kamu mengakses konten apa di internet? Hayo ngaku?
Data dari BPS menyebutkan bahwa persentase penggunaan internet di kalangan pelajar meningkat dari sebelumnya. Apalagi di tahun 2020 ini, saat kamu diwajibkan mengikuti sekolah jarak jauh, kewajiban mengerjakan tugas, tentu mendorong kamu menggunakan internet di luar jam sekolah.

Ujian Nasional Ditiadakan
Sudah pada tahu kan? Kalau Ujian Nasional (UN) bakal dihapus tahun depan? Tahun ini, Kemendikbud, Nadiem Makarim memutuskan untuk menggelar UN untuk terakhir kalinya. Karena tahun depan, Kemendikbud akan menyelenggarakan Asesmen Nasional 2021 sebagai pengganti UN. Buat yang penasaran dengan Asesmen Nasional dan contoh soalnya, kamu bisa membaca artikel ini.
Pendidikan Indonesia di Mata Dunia
Itu dia beberapa fakta tentang perkembangan pendidikan di Indonesia yang harus kamu ketahui. Lantas, bagaimana sih pendidikan Indonesia di mata dunia?
Sayangnya, di tengah pesatnya perkembangan pendidikan dunia, peringkat pendidikan Indonesia masih belum menyamai negara-negara tetangga. Tahun 2018 lalu, Programme for International Student Assessment (PISA) menempatkan Indonesia di posisi 72 dari 77 negara yang disurvei.
Peringkat PISA dibuat oleh The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), yaitu organisasi internasional yang berfokus menggalang kerja sama ekonomi dan pembangunan antar negara. Namun jangan bersedih, peringkat ini justru dapat menjadi titik awal agar pendidikan kita lebih maju dan berkembang pesat ya, Pahamifren.
Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini
Untuk mengejar ketertinggalan, Kemendikbud telah merancang berbagai strategi demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Di tahun ajaran baru ini, Kemendikbud menerapkan program Merdeka Belajar sebagai media untuk membawa perkembangan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.
Program ini berfokus pada sistem belajar mengajar yang lebih dinamis. Nantinya, guru diberikan keleluasaan merancang berbagai metode belajarnya sekreatif mungkin. Sehingga, siswa dapat merasakan suasana belajar yang efektif, interaktif dan tidak membosankan. Salah satu bentuk dari Program Merdeka Belajar adalah menghapuskan UN, dan menggantikannya dengan Asesmen Nasional.
Tren Pendidikan Indonesia di Masa Mendatang
Lalu, seperti apa tren pendidikan Indonesia di masa mendatang? berikut prediksinya:
Pemanfaatan Learning on Demand
Kemunculan startup pendidikan Indonesia yang berfokus pada platform belajar online, dinilai membawa dampak positif dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Melihat antusiasme para siswa dalam mengikuti materi pelajaran secara online, praktisi pendidikan bakal mempertimbangkan untuk membangun sistem yang lebih interaktif. Tak menutup kemungkinan jika sistem Learning On Demand bakal menjadi tren pendidikan yang berkembang di Indonesia.
Gamification Jadi Metode Belajar

Jika kamu amati, platform belajar online yang berkembang saat ini telah mengadaptasi gamification pada materi belajar yang disajikan. Apa itu gamification?
Gamification adalah istilah yang merujuk pada penggunaan konsep game sebagai metode belajar. Penelitian di Tiongkok menyebutkan, metode pembelajaran melalui game terbukti meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai materi belajar.
Buat kamu yang penasaran dengan sistem gamifikasi, kamu bisa membaca ulasan ini contoh pembelajaran inovatif ala Pahamify.
Penggunaan Teknologi Artificial Intelligence
Pada tahun 2021, diprediksi bahwa tren penggunaan kecerdasan buatan pada sektor pendidikan akan semakin meningkat. Saat ini, teknologi AI digadang-gadang sebagai primadona yang dapat membantu manusia menyelesaikan berbagai masalah. Contohnya adalah penggunaan AI pada teknologi transportasi seperti mobil keluaran Tesla.
Dengan teknologi AI, Tesla mengembangkan sistem kemudi otonom atau mobil tanpa awak yang bisa melaju kencang dengan aman. Seperti apa ya penerapan AI dalam pendidikan nanti?
Nah, itulah ulasan tentang perkembangan pendidikan di Indonesia yang harus kamu ketahui. Kira-kira tren apa lagi ya, yang bakal berkembang pada pendidikan di negara kita ini?
Buat kamu yang ingin mendapatkan akses pelajaran SMA, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify. Ada ratusan materi belajar dengan konsep gamifikasi yang seru dan nggak membosankan lho.
Penulis: Alya Rizkia Zahra
Iji
February 6, 2021 at 4:36 amKadang banyak pendidik yg lupa tujuan dari pendidikan itu apa, apa hanya sekedar pintar, atau hanya punya nilai bagus kah?